KEPEMIMPINAN
1. ARTI
PENTING KEPEMIMPINAN
Arti
penting pemimpin adalah arti penting dari sikap dan kewibawaan kita di mana
kita berdiri.
ini sangat penting karna distiap lingkup kita harus memiliki jiwa kepemimpinan, seperti pria mereka harus memiliki jiwa kepemimpinan, karna mau tidak mau mereka akan jadi pemimpin diri sendiri, keluarga maupun ruang lingkupnya. jadi jiwa kepemimpinan harus kita tanamkan pada waktu dini agar kita terbiasa.
ini sangat penting karna distiap lingkup kita harus memiliki jiwa kepemimpinan, seperti pria mereka harus memiliki jiwa kepemimpinan, karna mau tidak mau mereka akan jadi pemimpin diri sendiri, keluarga maupun ruang lingkupnya. jadi jiwa kepemimpinan harus kita tanamkan pada waktu dini agar kita terbiasa.
Kepemimpinan
merupakan fenomene universal yang sangat penting dalam organisasi, baik
organisasi bisnis, pendidikan, politik, keagamaa, maupun sosial. Hal ini di
sebabkan dalam proses interaksi untuk mencapai tujuan, orang-orang yang ada di
dalamnya membutuhkan orang yang dapat mengkoordinasi.
2.
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan
titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok.
Karena penyesuaian-penyesuaian
tertentu memang merupakan kenyataan kehidupan manajerial seseorang yang
menduduki jabatan pemimpin, logis apabila di kenali terlebih dahulu tipe-tipe pemimpin
yang di kenal dewasa ini. Logis karena penyesuaian yang perlu dilakukan
menyangkut perubahan dari satu tipe ke tipe yang lain. Suatu perubahan yang
mungkin hanya selama berlangsungnya situasi tertentu menurut penyesuaian
tersebut.
Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi
ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara
lain:
a.
Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah
pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap
organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima
kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya,
dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung
unsur paksaan dan bersifat menghukum.
b.
Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu
bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan
seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis
ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : dalam menggerakan
bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, senang pada formalitas
yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan,
sukar menerima kritikan dari bawahannya, menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan.
c.
Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong
sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai
berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap
terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap
maha tahu.
d.
Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum
berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma.
Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat
besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat
besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa
mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang
sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya
dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra
natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan
sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain
bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang
memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi
Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan
sebagai orang yang ‘ganteng”.
e.
Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan
telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat
untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki
karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu
bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di
dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima
saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
3.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi
orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh
beberapa faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai
berikut :
a.
Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan
ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang
lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin
yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi
kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan
menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara
potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak
terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
b.
Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki.
Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini,
semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan
yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah
pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan
mempunya pengarauh yang berbeda.
c.
Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat
situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin
yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena
anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin
transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah
religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan
spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia
juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang
tepat atau tidak.
4.
IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Organisasi apapun yang berdiri,
tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi
(pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua
faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan
kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Pada tataran praktis-managerial, konsep kepemimpinan
juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
·
Sodang P. Siagian, 1992, teori dan praktek
kepemimpinan, tipologi kepemimpinan, PT rineka cipta, jakarta, 2010, hal : 27
·
Kartono, Kartini, 2005, Pemimpin dan
Kepemimpinan, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada
·
Toha, Miftha, 2007, Kepemimpinan dalam
Manajemen, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada